Senin, 26 Desember 2011

Pengertian Ambigu

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Balai Pustaka .1998) Kita berhadapan dengan dua pengertian abmbiguitas yang berkaitan dengan ujaran. Pertama, sifat atau hal yang berarti dua;kemungkinan yang mempunyai dua pengertian.

Kedua, kemungkinan adanya makna lebih dari satu dalam sebuah kata, gabungan kata,atau kalimat. Jadi kalimat ambigu adalah Kalimat yang mempunyai tafsiran lebih dari satu atau bermakna ganda

Hal - hal yang menyebabkan suatu kalimat menjadi ambigu:

1) Pelepasan kata 
2) Keterangan mendahului 
3) Kontaminasi kerancuan 
4) Letak jeda 
5) Asal usul  

  • Secara fonetik kegandaan makna terjadi karena adanya persamaan bunyi pada sebagian suku katanya.
  Contohnya:
 'beruang' bisa bermakna orang yang mempunyai uang atau nama binatang 
  • Secara leksikal kegandaan makna terjadi karena adanya dua kata yang memiliki bentuk yang sama.
 Contohnya :
 'genting' bisa bermakna gawat atau nama atap. 
  • Secara gramatikal kegandaan makna terjadi karena kata itu bergabung dengan kata-kata lain dan umumnya berbentuk kalimat.
Contohnya : 

1. Istri pegawai yang gemuk itu berasal dari Surabaya.
2. Saya telah memiliki buku sejarah demokrasi yang baru.
3. Sumbangan kedua sekolah itu telah kami terima. 

Kalimat-kalimat di atas memiliki makna ambigu (ganda) sehingga dapat membingungkan orang yang membacanya.  

Pada kalimat 1, siapakah yang gemuk, pegawai atau isteri pegawai? Kalimat itu memang mengandung dua makna:  
  • pertama, yang gemuk adalah pegawai; atau  
  • kedua. yang gemuk adalah isteri pegawai
Pada kalimat 2, apanya yang baru, bukunya, sejarahnya, atau demokrasinya? Kalimat itu bisa bermakna ambigu:  
  • pertama, bukunya yang baru; 
  • kedua, sejarahnya yang baru; dan 
  • ketiga, demokrasinya yang baru.
Pada kalimat 3, juga terdapat makna ambigu:  
  • pertama. ada dua kali sumbangan yang diberikan oleh sekolah itu; atau 
  • kedua. ada dua sekolah yang menyumbang.
Untuk menghindari ambiguitas makna, kalimat 1 dapat dirumuskan sbb.: 
  1. Jika yang gemuk adalah isteri pegawai, maka dapat ditulis sbb.: Istri-pegawai yang gemuk itu berasal dari Surabaya. Penggunaan tanda hubung (-) dapat memperjelas bahwa kedua kata itu (isteri dan pegawai) merupakan satu kesatuan, sehingga kalimat itu bermakna yang gemuk adalah istri pegawai. Atau dapat pula dirumuskan sbb.: Pegawai yang isterinya gemuk itu berasal dari Surabaya.  
  2. Jika yang gemuk adalah pegawainya, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: Pegawai yang gemuk itu istrinya dari Surabaya. 

Untuk kalimat 2: 


  1. Jika yang baru adalah bukunya, ditulis sbb.: Saya telah memiliki buku-sejarah-demokrasi yang baru, atau Saya telah memiliki buku baru tentang sejarah demokrasi. 
  2. Jika yang baru adalah sejarahnya, ditulis sbb.: Saya telah memiliki buku tentang sejarah-demokrasi yang baru. 
  3. Jika yang baru adalah demokrasinya, ditulis sbb.: Saya telah memiliki buku sejarah tentang demokrasi yang baru. 

Untuk kalimat 3: 


  1. Jika yang dimaksud ada dua kali sumbangan, ditulis sbb.: Sumbangan yang kedua sekolah itu telah kami terima.
  2. Jika yang maksud ada dua sekolah yang menyumbang, ditulis sbb.: Sumbangan kedua-sekolah itu telah kami terima.
 



Gambar Bermakna Ambigu nampak Gambar Wajah Wanita dan Pria Memainkan Saxophone










Sabtu, 24 Desember 2011

Pelukan itu Obat

Entah karena apa, menurut gw sebuah pelukan adalah salah satu obat yang sangat ampuh untuk menetralisir rasa sakit.


Anggaplah di zaman sekarang ini, dimana galau sepertinya sudah di daulat sebagai salah satu ikon untuk para remaja secara khusus, agaknya ada sesuatu yang kurang buat sebagian besar dari mereka ( read : remaja ) jika tidak pernah merasakan perasaan semacam ini. Galau kawan… seakan akan lu ga gaul jika ga pernah merasakan galau ( apa sih ??? )… :p

Tapi sumpah, gw juga ga tau sejak kapan kata ini menjadi begitu popular, yang gw tau kata “GALAU” ini ga kalah populernya dengan kata “Sesuatu” nya syahrini, dan gw jujur .. saking seringnya gw mendapati kata ini gw malah pernah tersugesti untuk ikut ikutan galau. Gw bisa apa lagi, gw benar benar jadi korban virus remaja yang bernama Galau . Keren ga sih itu ??? .. *silahkan beri komentar :)

Nah pertanyaannya apa hubungan galau dan sebuah pelukan ?... lagi lagi menurut gw ni yah, galau itu bisa muncul karena terjadinya sebuah pelukan, atau sebaliknya pelukan itu bisa terjadi karena adanya perasaan galau.

Kenapa bisa seperti itu ???

Pertama mungkin kita menggambarkan terlebih dahulu apa galau itu ??.. Galau itu adalah sebuah tingkah uring uringan, yang ga tau harus berbuat apa, atau harus marah kepada siapa, galau itu dekat dengan sebuah penyesalan, galau itu jika ada sesuatu yang tidak sesuai harapan, galau itu malu mengakui sebuah kesalahan , atau malu mengakui sebuah perasaan, galau itu rindu yang tak bisa terucapkan, intinya galau itu sesuatu yang masih tertahan, apapun itu kawan, jika tidak dikeluarkan maka akan menimbulkan perasaan galau, atau ada yang lain ?? tolong di share yah..

Selanjutnya apa pelukan itu ??.. sepertinya tanpa harus gw jelasin kita semua sama sama tau apa defenisi dari pelukan, yang mesti di garis bawahi kenapa pelukan bisa terjadi ??.. apakah karena perasaan sayang, perasaan takut, perasaan sedih, atau kah hanya karena nafsu doang… *opss..

Berbicara tentang pelukan…. apapun alasan terjadinya sebuah pelukan, tetap saja sebuah pelukan itu adalah hal yang menyenangkan, dengan pelukan.. seseorang bisa merasa benar benar disayangi, merasa benar benar di hargai, dan merasa benar benar aman… entahlah mungkin untuk saat ini gw nulis berdasarkan dari sudut pandang gw sebagai seorang laki - laki.. :p , nah perasaan benar benar dihargai, disayangi dan aman inilah yang kadang membuat seseorang itu berharap lebih banyak lagi, yang gw maksud lebih banyak disini adalah lebih ingin disayangi, lebih ingin dihargai dan lebih ingin merasa aman… hanya saja sayang sekali harapan seperti itu tidak semuanya bisa terkabulkan, karena kembali lagi atas dasar alasan apa sebuah pelukan itu di lakukan ???.. anggaplah hanya sekedar nafsu atau dengan kata lain having sex saja.. jika ke dua yang melakukan nya punya alasan yang sama, gue rasa tidak akan ada masalah, tapi jika seandainya salah satunya punya alasan lain semisal “karena gue sayang kamu”.. but he/she don’t… nah inilah yang akan jadi masalah nantinya, selamat karena lu akan merasakan yang namanya galau, tidak sesuai dengan yang lu harapkan.

Ada loh temen gw yang seperti itu, menanyakan kenapa harus ada sebuah pelukan padahal dia tidak sedang dalam hubungan apa pun.. mengapa harus ada pelukan jika memang cowok itu ga suka ma dia ??.. menanyakan berulang ulang dan berhari hari.. apakah bukan galau namanya itu ???...

Galau karena pelukan, mungkin itu contoh kecilnya.. nah bagaimana dengan pelukan yang terjadi karena adanya perasaan galau.

Pada saat galau yang mendekati terpuruk, disinilah kadang sebuah pelukan benar benar bisa menjadi obat yang mujarab, sekali lagi gue tuliskan pelukan itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan menenangkan, gw jujur gue senang dipeluk dan senang memeluk… :p , gw meluk orang tua gw,sodara gw, dan temen temen gw

Pernah gw nanya ke seorang teman,

“lu lebih senang di peluk atau di cium ??”..

Dan dia jawabnya seperti ini,

“Pada saat saat tertentu gw pengen di cium, hanya saja gw lebih milih dipeluk tiap hari nya ketimbang dicium tiap harinya..”

Bukan berarti satu jawaban ini bisa di jadikan patokan dalam menilai kegiatan peluk memeluk itu, hanya saja tidak salah mungkin jika gw bilang “sepertinya” pelukan adalah bagian dari kegiatan seks yang paling menenangkan ..

*kalau lu pilih mana ??? :D

tulisan ini saya ambil dari blog ini